Kisah Penumpang Misterius Yang Menumpang di Sepeda Motor Warga Boyolali

Kisah Penumpang Misterius Yang Menumpang di Sepeda Motor Warga Boyolali – Percaya atau tidak, kejadian tak terduga ini dialami oleh Tri Jatmiko, warga dusun Gajahwongan di Desa Canden, Boyolali. Dia tidak pernah melupakan kejadian yang menimpanya. Saat itu, ia hendak ke Solo ke rumah salah satu saudaranya yang tinggal di sana. Tri melakukan perjalanan ke Solo dengan mengendarai sepeda motornya, Yamaha Jupiter Z.

Kisah Penumpang Misterius Yang Menumpang di Sepeda Motor Warga Boyolali

ghostsstory – Sekitar pukul 20.00 waktu setempat, ia menyusuri jalan Winong-Bandara dengan sepeda motornya, menikmati semilir angin malam yang menerpa tubuhnya. Namun, saat melintas di sekitar Waduk Cengklik di Ngemplak, Boyolali, Tri Jatmiko tiba-tiba menemukan seorang wanita cantik telah menumpang di kursi penumpang sepeda motornya. Tri tidak tahu siapa wanita itu, dan hanya tahu bahwa wanita itu duduk tepat di belakangnya.

Baca Juga : Top 10 Tempat Paling Berhantu

Dia mencium bau yang aneh. Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, Tri terus mengendarai sepeda motornya. Dia bahkan telah berbicara dengan wanita itu, meskipun dia tidak berani menoleh ke belakang. Dalam keadaan setengah sadar, Tri masih mengendarai motornya dengan wanita yang masih duduk di jok belakang sepanjang jalan selama berjam-jam, sambil sesekali mengobrol dengan wanita itu meski tidak berani menoleh ke belakang.

“Saya berbicara dengan wanita itu dalam bahasa Jawa. Dia mungkin cantik, berdasarkan suaranya. Namun, saya tidak ingat apa yang kami bicarakan. Dia juga wangi,” kata Tri. Tri merasa sudah berjam-jam berkendara di jalan mulus. “Jalannya bagus dan lurus tapi saya tidak menemukan kendaraan atau pemukiman lain,” tambahnya.

Dia mengaku tidak melihat wajah wanita itu. “Saat mengobrol, kami seperti menyusuri jalan lurus, kosong, dan gelap. Saya tidak ingat ke mana kami pergi,” katanya. Tri akhirnya sadar ketika kakinya terasa dingin dan basah. Selanjutnya, ia dan sepeda motornya telah memasuki sungai Pereng dengan ketinggian air setinggi lutut sekitar satu kilometer dari jalan raya, dan 20 kilometer dari lokasi ketika ia kehilangan kesadaran. Wanita yang duduk di belakangnya juga menghilang.

Di tengah sungai di kegelapan malam, Tri mendengar suara tawa orang-orang seperti sedang berpesta, padahal Tri tidak bisa melihat siapa pun di sana. Tri segera menyadari apa yang terjadi. “Saya benar-benar takut. Saya langsung kabur dan meninggalkan sepeda motor di tepi sungai. Celana saya basah kuyup,” ujarnya. Meski merasa takut setengah mati, Tri masih sempat mengunci setang motornya sebelum kabur. Setelah beberapa saat, dia tidak menemukan siapa pun. Ia kemudian menemukan jalan ke Kalijambe, Sragen, dan bertemu dengan seorang pedagang daging ayam. Tri menanyakan arah ke Nogosari kepada pedagang itu. Setelah diberi tahu arah, ia berlari kembali ke Pasar Nogosari.

Sekitar pukul lima pagi, Tri tiba di Pasar Nogosari dan tidur karena kelelahan. “Kemudian saya mencarter mobil angkot menuju Bandara Adi Soemarmo – Andong untuk pulang,” ujarnya. Sepeda motor Tri ditemukan warga sekitar. Warga kaget melihat ada sepeda motor di tengah sungai. Mereka pun melaporkannya ke Polsek Andong.

Warga merasa aneh dengan ceritanya, karena lokasi ditemukannya sepeda motor jauh dari jalan raya sekitar satu kilometer. Polisi yang memeriksa lokasi sepeda motor tidak menemukan jejak roda yang ditinggalkan sepeda motor. Apalagi lokasi penemuan tidak mungkin diakses oleh sepeda motor, kata AKBP Suwardiyono, Kapolres Andong.

Suwardiyono mengatakan ikut serta dalam operasi evakuasi sepeda motor Tri yang pertama kali ditemukan warga. Diakuinya, cukup janggal jika ditemukan sepeda motor di tengah sungai yang tidak bisa dilalui kendaraan apapun. Kepala polisi menambahkan bahwa penduduk setempat mengatakan daerah itu dikenal angker. Lokasi penemuan sepeda motor juga cukup jauh dari pemukiman warga. Sekitar 1 kilometer dari jalan raya dan pemukiman penduduk.

“Melihat lokasi ditemukannya sepeda motor, sangat kecil kemungkinan sepeda motor bisa sampai ke lokasi. Biasanya saya menggunakan sepeda motor trail, tetapi bahkan mereka tidak bisa melewati daerah ini. Hanya saja tidak ada cara untuk sampai ke daerah sungai ini. Selain itu, tidak ada jejak roda yang tertinggal baik dari sepeda motor maupun kerusakan pada bodi sepeda motor,” kata Suwardiyono.

Kapolres kemudian berinisiatif mengumumkan penemuan sepeda motor tersebut. “Saya umumkan di mana-mana, tapi tidak ada warga yang mengklaim kepemilikan sepeda motor itu,” katanya. Adapun Tri sendiri, keesokan harinya, ia berusaha mencari sepedanya. Tapi Tri tidak ingat di mana dia meninggalkannya. “Saya pergi mencari sepeda motor saya, tetapi setelah saya menelusuri jalan, saya tidak ingat jalan,” katanya.

Akhirnya dia mengundurkan diri dari pencariannya. Tri kemudian memutuskan untuk pulang mencari informasi yang mungkin ada yang tahu keberadaan sepeda motornya. Ia kemudian mendengar kabar bahwa beberapa warga menemukan sepeda motor di Kali Pereng. Tanpa membuang waktu, dia menuju ke lokasi tetapi sepeda motornya hilang. Seorang pejabat desa di dekat sungai memberi tahu Tri bahwa sepeda motornya dibawa ke kantor polisi Andong. Tri kemudian menuju ke Polsek Andong, mengambil STNK dan dokumen sepeda motor sebagai bukti kepemilikan.

Kapolres Suwardiyono melaporkan, sepeda motor tersebut dikembalikan kepada Tri di Polres Boyolali. Asal tahu saja, berdasarkan informasi dari warga sekitar, kawasan ditemukannya sepeda motor diketahui angker. “Beberapa warga hilang di lokasi, dan kami belum bisa menemukannya,” tambah Kapolsek. Kisah penumpang cantik ini pun menjadi perbincangan warga sekitar. Salah satu pertanyaan menarik yang mereka diskusikan adalah tentang wanita yang duduk di belakang Tri.